Tugas Softskill Pertemuan 4 Implementasi Analisis TI pad Perusahaan
ANALISIS STRATEGIS SISTEM TI
PADA RS MATA CICENDO, BANDUNG
Profil RS Mata Cicendo, Bandung
Rumah
Sakit Mata Cicendo diresmikan pada tanggal 3 Januari 1909 dengan nama
Koningen Wilhemina Gathuis voor Ooglijders dan direktur pertamanya C.H.A.
Westhoff. Pelayanan yang diberikan saat itu adalah pelayanan rawat jalan, rawat
inap dan kegiatan operasi. Tahun 1930, mulai melakukan kegiatan
pelayanan luar gedung (outreach) ke daerah sekitar Bandung, seperti
Sumedang, Tanjungsari, Congeang, Darmaraja, Situraja, dan Legok.
Tahun 1942
– 1945 berperan sebagai Rumah Sakit Umum. Sejak tahun 1961 berperan
sebagai Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran.Tahun 1976 menjadi Pusat Kegiatan Bank Mata dan Pusat
Kegiatan Hari Kesehatan Sedunia dengan tema Pencegahan Kebutaan. Tahun 1977
– 1979 menjadi Kantor Riset untuk Pencegahan Defisiensi Vitamin A
berkolaborasi dengan AFOB dan Departemen Kesehatan. Tahun 1978 ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Tipe C oleh Departemen Kesehatan. Tahun 1992
ditetapkan sebagai Rumah Sakit Tipe B Non Pendidikan.
Tahun 2000
terakreditasi 5 pelayanan. Tahun 2005 terakreditasi 12 pelayanan. Tahun 2006
terakreditasi A untuk Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran. Tahun 2007 menjadi Rumah Sakit Khusus Kelas A
dan menjadi Rumah Sakit dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(PPK BLU). Pada tahun 2009 ditetapkan sebagai PUSAT MATA NASIONAL
dan tahun 2014 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan
terakreditasi Tingkat Paripurna oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Analisis SWOT
Pada
penulisan ini, RS Mata Cicendo, Bandung menggunakan analisis SWOT sebagai
acuan untuk menganalisis strategis TI.
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) mengidentifikasi faktor internal perusahaan
sebagai kekuatan (Strength) dan
kelemahan (Weakness), sedangkan
faktor eksternal perusahaan sebagai peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
Analisis Kekuatan dan Kelemahan
Analisis ini menitikberatkan pada
bagian internal perusahaan. Pengidentifikasian terhadap kekuatan dan kelemahan
yang terdapat dalam perusahaan harus dilakukan, karena dengan mengetahui setiap
kekuatan dan kelemahan tersebut maka tingkat kekuatan persaingan perusahaan
dapat diketahui. Kekuatan merupakan dasar bagi pelaksanaan kegiatan perusahaan,
sedangkan kelemahan muncul sebagai faktor yang membatasi serta mencegah
manajemen untuk merealisasikan potensi yang sesungguhnya. Kelemahan ini
kadang-kadang tidak disadari keberadaannya, oleh karena itu kelemahan bukan
saja harus diidentifikasi tetapi harus diikuti oleh kesiapan pihak manejemen
untuk menerima kenyataan bahwa perusahaannya memiliki kelemahan. Penelitian
kelemahan dan kekuatan secar objektif akan timbul disebabkan oleh banyaknya
kasus kegagalan serta keberhasilan, berarti keberhasilan dalam melakukan
kebijaksanaan, prosedur, implementasi, strategi dan teknik yang pernah
dilakukan oleh perusahaan.
Analisis
Peluang dan Ancaman
Peluang
dan ancaman merupakan faktor-faktor yang dating dari lingkungan eksternal
perusahaan, dalam kenyataannya kita akan mengalami kesukaran untuk membedakan
kekuatan dari peluang dan kelemahan dari ancaman. Kesukaran itu mungkin
disebabkan batas antara perusahaan dan lingkungannya tidak selalu tajam dan
ketara dengan jelas. Peluang menunjukkan kondisi lingkungan yang kita harapkan
mempunyai dampak yang menguntungkan bagi manajemen, sedangkan ancaman
menunjukkan kekuatan yang dating dari lingkungan eksternal yang menimbulkan
kerugian bagi manajemen seperti merugikan dalam pelaksanaan program kerja,
mencegah pencapaian sasaran atau merusak strategi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Metode
Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan untuk
menganalisis staretegis pada penelitian terlihat pada gambar di bawah ini.
Hasil dan Pembahasan
Untuk penyusunan
startegi menggunakan analisis SWOT maka akan dianalisa data lingkungan internal
di dalam perusahaan yang sangat berpengaruh dan menentukan terhadap perencanaan
strategis yang akan diformulasikan, dan data lingkungan eksternal adalah faktor
yang berada di luar kendali lingkungan perusahaan. Faktor eksternal sangat
berpengaruh terhadap kondisi perusahaan baik secara langsung maupun tidak
langsung, oleh sebab itu kondisi eksternal harus dipertimbangkan dalam
penentuan strategi perusahaan maupun pada pengembangan baruan pasar.
Dari hasil pengamatan maka dapat
diidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal, terlihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel
Matriks Evaluasi Faktor Internal
Faktor
Strategis
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot
x Rating
|
|
Kekuatan
|
||||
1
|
Adanya dukungan dari pihak manajemen
untuk pengembangan teknologi informasi di RS Mata Cicendo dengan memasukan
kebutuhan teknologi informasi (sarana dan pelatihan) dalam anggaran keuangan.
|
0.17
|
4.00
|
0.68
|
2
|
Tersedianya fasilitas teknologi
informasi yang memadai memungkinkan pelayanan dapat diatasi dengan
menggunakan “Computerized System”.
|
0.16
|
4.00
|
0.64
|
3
|
Semua unit-unit komputer sudah
terhubung dalam suatu jaringan LAN.
|
0.07
|
1.00
|
0.07
|
4
|
Tersedianya modul-modul SIM-RS yang dapat
membantu dalam proses pengolahan data yang diperlukan.
|
0.07
|
2.00
|
0.14
|
Kelemahan
|
||||
1
|
Akses jaringan internet masih terbatas
dan relatif lambat.
|
0.03
|
1.00
|
0.03
|
2
|
Kurangnya pemanfaatan pelayanan
teknologi informasi yang telah dikembangkan sebelumnya.
|
0.07
|
2.00
|
0.14
|
3
|
Penggunaan SIM-RS yang belum
menyeluruh di semua unit (dikarenakan faktor pengembangan modular dan
penyesuaian anggaran).
|
0.07
|
1.00
|
0.07
|
4
|
Keterbatasan kewenangan dalam
pengelolaan sumber (dana dan fasilitas ruangan).
|
0.14
|
3.00
|
0.42
|
5
|
Sumber daya manusia yang berbasis
kompetensi teknolgi informasi jumlahnya masih kurang.
|
0.13
|
3.00
|
0.39
|
6
|
Belum adanya job
description yang jelas untuk para pegawai divisi IT.
|
0.10
|
2.00
|
0.20
|
Total
|
1.00
|
2.80
|
Tabel
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal
Faktor
Strategis
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot
x Rating
|
|
Peluang
|
||||
1
|
Perkembangan teknologi informasi yang
semakin pesat memungkinkan untuk mengembangkan SIM-RS sebagai sarana untuk
memberikan Commited to Service
Excellence (C2SE).
|
0.18
|
4.00
|
0.54
|
2
|
Adanya software open source sehingga menyebabkan berkurangnya dana terhadap
penyediaan software yang dibutuhkan untuk pengembangan TI di RS Mata Cicendo.
|
0.05
|
1.00
|
0.05
|
3
|
Adanya kebijakan pemerintah untuk
pengembangan TI di RS agar siap memasuki pasar global.
|
0.10
|
1.00
|
0.10
|
4
|
Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berbasiskan TI.
|
0.14
|
4.00
|
0.56
|
Ancaman
|
||||
1
|
Semakin banyaknya RS yang memberikan
layanan kesehatan mata lewat akses internet.
|
0.10
|
1.00
|
0.10
|
2
|
Tuntutan masyarakat terhadap mutu
pelayanan yang diberikan rumah sakit.
|
0.15
|
3.00
|
0.45
|
3
|
Munculnya teknologi-teknologi baru
yang dikembangkan oleh rumah sakit mata swasta, misal adanya fasilitas telemedicine.
|
0.14
|
2.00
|
0.28
|
4
|
Saingan dari konsultan-konsultan IT
yang berkeinginan untuk membuat SIM-RS yang dapat memberikan Commited to Service Excellence (C2SE).
|
0.14
|
2.00
|
0.28
|
Total
|
1.00
|
2.54
|
Setelah faktor-faktor strategis
lingkungan internal dan eksternal diidentifikasi maka matriks Evaluasi Faktor
Internal (EFI) dan matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) untuk merumuskan
faktor-faktor strategis internal dan eksternal tersebut dalam kerangka kekuatan
dan kelemahan perusahaan serta peluang dan ancaman bagi perusahaan. Terlihat
pada gambar 2.
Matriks
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat mekasimalkan Strengths (kekuatan) dan Opportunities
(Peluang), namun secara bersamaan dapat meminimalkan weakness (kelemahan) dan
Threats (Ancaman).
Bila
strategi yang mungkin ditempuh oleh organisasi dipandang sebagai integrasi
antara peluang dan ancaman dengan kekuatan dan kelemahan, maka strategi
organisasi dapat dikategorikan kedalam :
1. Startegi Kekuatan dan Peluang (Strength and Opportunity - SO)
Strategi untuk
memanfaatkan peluang dengan jalan
mendayagunakan kekuatan yang dimiliki oleh organisasi.
2. Strategi Kelemahan dan Peluang (Weakness and Opportunity - WO)
Strategi untuk
memanfaatkan peluang eksternal yang
muncul dari lingkungan dengan tujuan mengatasi kelemahan.
3. Strategi Kekuatan dan Ancaman (Strength and Threat - ST)
Strategi untuk
menghadapi dan mengatasi ancaman dengan
jalan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki oleh organisasi.
4. Strategi Kelemahan dan Ancaman (Weakness and Threat - WT)
Strategi untuk
menghindari ancaman untuk melindungi organisasi dari kelemahan yang ada dalam
organisasi.
KESIMPULAN
Setelah dilakukan proses
pengolahan data dan analisa terhadap hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
1.
Divisi TI berada pada strategi pertumbuhan, artinya
dapat melakukan suatu kegiatan meningkatkan jenis pelayanan kepada pengguna,
meningkatkan fasilitas dan teknologi informasi melalui pengembangan internal
maupun eksternal melalui akuisisi atau joint
venture dengan instansi lain baik dalam industry yang sama maupun dengan industri
yang mendukung kelancaran pelayanan yang diberikan divisi TI.
2.
Sumber daya teknologi informasi yang ada di divisi TI
sudah memadai untuk pengembangan teknologi informasi, hanya dibutuhkan pemetaan
strategi teknologi informasi agar dapat memberikan nilai tambah bagi Rumah
Sakit Mata Cicendo.
Referensi
repository.upnyk.ac.id/299/1/E-20_Usulan_Strategi_TI.pdf