Wednesday, January 4

PERBANDINGAN E-LEARNING ANTAR NEGARA



PERBANDINGAN E-LEARNING ANTAR NEGARA

Penerapan E-Learning di Indonesia

Harus diakui bahwa pemanfaatan e-learning di Indonesia masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Philippines dan Singapore atau bila dibandingkan dengan di negara-negara maju. Dikarenakan pengguna internet di Indonesia masih kecil. Di Indonesia, pengguna internet diperkirakan sebesar 7 juta atau sekitar 3 % dari jumlah penduduk. Dimana perkembangan internet yang cepat akan mempengaruhi berbagai kegiatan yang pada dasarnya akan memudahkan siapapun pengguna akses tersebut. Lalu, mengapa Indonesia masih tertinggal? Berbagai keterbatasan dan fasilitas berkembangnya internet di Indonesia belum seperti yang diharapkan.Walaupun jumlah pengguna internet maupun jumlah Internet domains di Indonesia naik secara tajam, namun pemanfaatan internet untuk pembelajaran masih terbatas. Padahal di negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia, internet dan fasilitas ICT sudah dimanfaatkan di sekolah sekolah lanjutan. Ini artinya tiap sekolah lanjutan sudah disedikan fasilitas komputer. Di Malaysia dikenal dengan istilah SMART School. Sekolah ini bekerjasama dengan Telekom Malaysia di mana dalam pelaksanaannya bukan saja sekolah memanfaatkan IT dan internet untuk keperluan proses belajar dan mengajar, tetapi juga dipakai untuk tujuan efisiensi manajemen pengelolaan pendidikan. Pejabat yang membidangi pendidikan baik di tingkat distrik, maupun di tingkat nasional dapat memonitor pelaksanaan dari proses belajar dan mengajar di sekolah secara lebih mudah. Selain keterbatasan dalam fasilitas, ada masalah lain yaitu cyberlaws di Indonesia yang hingga kini belum di sahkan. Lalu, harus juga diakui bahwa ketersediaan telepon dan listrik di daerah-daerah tertentu di Indonesia memang masih terbatas dan karenanya menghambat bertambahnya pengguna internet.

E-learning kini banyak digunakan oleh para penyelenggara pendidikan terbuka dan jarak jauh. Kalau dahulu hanya Universitas Terbuka yang diijinkan menyelenggarakan pendidikan jarak jauh, maka kini dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.107/U/2001 (2 Juli 2001) tentang ‘Penyelenggaraan Program Pendidikan Tinggi Jarak Jauh’, maka perguruan tinggi tertentu yang mempunyai kapasitas menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh menggunakan e-learning, juga telah diijinkan menyelenggarakan-nya. Lembaga-lembaga pendidikan non-formal seperti kursus-kursus, juga telah memafaatkan keunggulan e-learning ini untuk program-programnya. Begitu pula halnya dengan Undang-Undang Pendidikan yang baru nanti, yang segera akan disahkan oleh DPR, juga akan mengatur penyelenggaraan pendidikan terbuka dan jarak jauh di Indonesia dengan menggunakan teknologi e-learning.



Penerapan E-Learning di Korea Selatan

Korea Selatan terus memantapkan posisi mereka sebagai kekuatan ekonomi di Asia. Banyak yang berasumsi bahwa faktor pendidikan menjadi motor penggerak kemajuan negeri ginseng tersebut. Hal tersebut memang sulit disangkal, namun ternyata ada faktor yang lebih esensial. Pada pertemuan Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) Education Forum yang saya ikuti pekan lalu di Busan, President APEC e-learning Traning Center Kim YoungHwan menyatakan bahwa rahasia keberhasilan negaranya adalah Public Private Partnership, alias kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Profesor pada Busan National University tersebut mengungkapkan, setelah merdeka dari Jepang pada tahun 1945, dan paska perang dengan Korea Utara pada tahun 1953, pemerintah mulai menata kehidupan sosial dan ekonomi.

Pada tahun 1970an, Park, Presiden Korea Selatan mengumpulkan para menteri dengan asosiasi pengusaha, pimpinan bank sentral, bankir, dan berbagai pimpinan perusahaan. Presiden Park lantas menegaskan bahwa untuk membangun ekonomi Korea Selatan, mereka harus menggenjot ekspor. Ia pun menanyakan apa saja kendala yang dialami para pengusaha. Saat itu, banyak pengusaha yang mengeluhkan lambannya birokrasi dalam merespon perizinan dan hal terkait usaha mereka. Presiden pun lantas meminta kepada menteri terkait untuk membereskan hal tersebut. Ia pun hanya memberi tenggat dua minggu untuk menuntaskan masalah itu.

Alhasil, secara berkelanjutan, kondisi bisnis di Korea Selatan berangsur membaik. Semangat para pengusaha pun menguar untuk membantu program pemerintah, terutama di bidang pendidikan. Mereka menyumbang dana untuk membangun sekolah, dan infrastruktur. Presiden pun membuat pertemuan bulanan secara rutin antara para menteri dengan kalangan pengusaha dan masyarakat.

Penerapan E-Learning di Thailand

Saat ini, perkembangan Internet menjadi mendunia, kecepatan tinggi, komunikasi multimedia telah memungkinkan pengembangan e-learning sebagai suatu yang efektif dalam mengajar dan belajar. Dan Sistem E-Learning mulai dipakai dan setiap negara-negara berkembang mulai memakai dan menerapkannya. Saya membahas seperti di Negara Thailand yang sekarang ini mulai mencoba mengembangkan sistem E-Learning di dalam setiap program pembelajaran. Namun di dalam penerapannya ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak masalah-masalah yang timbul dan harus segera di selesaikan. Seperti "KESIAPAN BISNIS", "KESIAPAN TEKNOLOGI", "PELATIHAN KESIAPAN PROSES", "KESIAPAN BUDAYA", KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA", dan "KESIAPAN KEUANGAN". Semua masalah ini harus bisa diatasi oleh pemerintah Thailand jika mereka ingin menerapkan sistem E-Learning di negara mereka. Perlu bantuan dari semua kalangan agar dapat mendukung 100% jika ingin berhasil dengan stkses menerapkan sistem E-Learning.


Langkah awal yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Thailand yaitu seperti memberikan lebih banyak kesempatan pendidikan bagi orang-orang Thailand suatu kebijakan penting pemerintah, luas dan sama-sama meningkatkan pengetahuan, baik di daerah perkotaan dan pedesaan, terlepas dari status ekonomi. Menciptakan lebih banyak pendidikan peluang akan mengurangi perbedaan antara tingkat pengetahuan penduduk. Dan yang terakhir yaitu mengembangkan faktor-faktor pendukung seperti,
Mengembangkan Jaringan Universitas (UNINET) IT
Mendukung produksi courseware
Mengembangkan Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS).
Mengembangkan e-library, e-komunitas dan belajar
Tidak itu saja yang perlu diperhatikan oleh pemerintah Thailand. Masih banyak yang perlu dipikirkan seperti dari segi:
·         Kebijakan : Bahwa seharusnya pemerintah Thailand harus secara 100% mendukung dalam memberikan kebijakan-kebijakan dalam mengembangkan sistem E-Learning di negara Thailand itu sendiri seperti memberikan berbagai dukungan di dalam menerapkannya.

·         Teknologi : Bahwa seharusnya Teknologi juga harus mendukung lebih. Tanpa teknologi yang memadai, sistem E-learning juga sulit untuk dikembangkan di suatu negara walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin.

·         Keuangan : Bahwa seharusnya keuangan juga sangat berperan penting dalam mengembangkan sistem E-Learning. Karena tanpa keuangan yang baik, sistem E-learning tidak dapat berjalan karena mungkin biaya yang cukup mahal untuk kebutuhan menyiapkan infrastruktur seperti :Internet, hardware, software dan perangkat lainnya serta manusia sumber daya seperti dosen, dan teknisi.

·         Sumber Daya Manusia : Bahwa seharusnya sumber daya manusia juga harus mendukung seperti tersedia dosen-dosen dan pengajar yang terampil dalam menerapkan sistem E-Learning.

Dari masalah ini saya dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya penerapan sistem E-Learning tidak mudah dan perlu beberapa waktu untuk menerapkannya. Semua perlu proses dan tidak bisa secara instan dan cepat. Dan sebenarnya Indonesiapun harus bisa mulai belajar untuk menerapkan sistem E-Learning di negara ini. Karena sistem E-Learning memberikan berbagai keuntungan dan manfaat yang dapat kita petik di kemudian hari. Dan seharusnya sejak saat ini Pemerintah juga mulai mengadopsi sistem E-Learning agar dapat kita pakai dalam proses pembelajaran agar Sumber daya Manusia di Indonesia bisa semakin maju dan baik. Dan Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah "Kapan Indonesia juga mau mencoba untuk menerapkannya?" Saya berharap agar Indonesia juga bisa menyusul negara Thailand agar Sistem Pembelajaran di Indonesia juga bisa berkembang dan maju seperti negara-negara yang maju lainnya.


Referensi
Copyright © 2014 Kiki RA